Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam banyak minuman yang populer, termasuk kopi, teh, dan minuman berbahaya. Pemasukan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada anak-anak, seperti tidak tidur dengan baik, sakit kepala, dan jantung berdebar-debar. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi risiko kafein berlebih dalam minuman anak dan bagaimana orangtua dapat mengurangi risiko ini.
Pertama-tama, mari kita lihat berapa banyak kafein yang seharusnya dikonsumsi anak-anak. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak harus menghindari minuman yang mengandung kafein sebanyak mungkin. Jika anak-anak harus mengonsumsi kafein, jumlah yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 2,5 mg/kg berat badan per hari. Ini setara dengan sekitar 85 mg kafein per hari untuk anak berusia 9 tahun atau kurang dan sekitar 34 mg per hari untuk anak berusia 4-6 tahun.
Namun, sangat penting untuk diingat bahwa jumlah kafein yang ditemukan dalam minuman anak bervariasi. Beberapa minuman yang dianggap sebagai minuman anak, seperti minuman energi, dapat mengandung jumlah kafein yang sangat tinggi. Dalam beberapa kasus, satu cangkir minuman energi dapat mengandung sebanyak 80 mg kafein, yang melebihi jumlah yang dianjurkan untuk anak-anak.
Kedua, perlu diingat bahwa kafein juga ditemukan dalam beberapa makanan, seperti coklat dan permen. Ini harus diperhitungkan dalam total asupan kafein harian anak.
Untuk mengurangi risiko kafein berlebih dalam minuman anak, orangtua harus:
- Membatasi minuman yang mengandung kafein yang dikonsumsi oleh anak-anak
- Membaca label minuman dan makanan untuk mengetahui jumlah kafein yang dikandung
- Menghindari minuman energi dan minuman berbahaya
- Menyediakan minuman sehat seperti air, susu, dan jus buah untuk anak-anak.
Kandungan Kafein pada Minuman yang Bisa Dikonsumsi Anak
Berikut ini adalah gambaran kandungan kafein pada minuman-minuman yang bisa saja dikonsumsi oleh anak:
- 350 ml minuman kopi instan mengandung 130 mg kafein
- 350 ml es teh mengandung 70 mg kafein
- 350 ml minuman soda mengandung 40–70 mg kafein
- 350 ml minuman berkarbonasi mengandung 55 mg kafein
- 148 ml cokelat panas mengandung 4 mg kafein
- 30 ml susu cokelat mengandung 6 mg kafein
Sebenarnya, belum ada patokan resmi soal batas konsumsi kafein pada anak, tetapi para ahli membatasi konsumsi kafein sebanyak 45 mg per hari untuk anak usia 4–6 tahun, 63 mg untuk anak usia 7–9 tahun, dan 85 mg untuk anak usia 10–12 tahun.
Secara keseluruhan, kafein berlebih dalam minuman anak dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Orangtua harusmemperhatikan jumlah kafein yang dikonsumsi oleh anak-anak dan mengurangi risiko kafein berlebih dengan cara yang disebutkan diatas. Juga, orangtua harus menjaga perhatian terhadap perubahan dalam perilaku anak yang mungkin disebabkan oleh konsumsi kafein yang berlebihan. Jika Anda merasa khawatir tentang konsumsi kafein anak Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya untuk saran yang lebih baik.
Pengaruh Kafein pada Anak
Sama halnya pada orang dewasa, kelebihan kafein bisa membuat anak menjadi sakit perut, sakit kepala, sulit tidur, susah konsentrasi, gelisah, dan peningkatan detak jantung.
Selain itu, ada bahaya minum kafein lainnya yang bisa dialami anak, yaitu:
1. Pertumbuhan tulang terhambat
Masa kanak-kanak merupakan waktu yang penting untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Kelebihan kafein dapat menghambat perkembangan tulang anak karena kafein bisa mengganggu penyerapan kalsium.
2. Peningkatan berat badan
Minuman manis merupakan salah satu jenis makanan yang cukup digemari oleh anak-anak. Nah, beberapa jenis minuman manis juga ada yang mengandung kafein. Contohnya, minuman soda atau coklat hangat dengan penambahan susu kental manis.
Jika tidak dibatasi konsumsinya, jenis minuman ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kegemukan hingga obesitas, lho.
3. Perubahan tingkah laku
Karena bersifat stimulan, kafein dapat memengaruhi kadar zat kimia dalam otak yang mengatur tingkah laku dan cara bersosialisasi anak. Anak yang terbiasa mengonsumsi minuman berkafein secara berlebih cenderung hiperaktif, mudah berubah suasana hatinya, dan mudah merasa cemas.
4. Gigi berlubang
Minuman kemasan yang mengandung kafein sekalius gula yang berlebih juga bisa meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak, terlebih jika ia malas menyikat gigi.
5. Perburukan penyakit jantung
Kafein dapat membuat jantung berdebar-debar dan meningkatkan tekanan darah. Efek ini akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada anak yang memiliki masalah jantung.
Dilihat dari efek sampingnya, ada baiknya Bunda membatasi atau bahkan menghindari konsumsi kafein pada anak. Jika Si Kecil sudah gemar mengonsumsi minuman-minuman di atas, Bunda disarankan untuk menghentikannya secara perlahan.
Orangtua juga harus memperhatikan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak-anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, masalah jantung, dan masalah ginjal pada anak-anak.
Secara keseluruhan, konsumsi kafein yang berlebihan pada anak-anak dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan memiliki dampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Orangtua harus mengurangi risiko konsumsi kafein berlebih dengan mengurangi minuman yang mengandung kafein yang dikonsumsi oleh anak-anak, membaca label minuman dan makanan, dan menyediakan minuman sehat untuk anak-anak. Jika Anda merasa khawatir tentang konsumsi kafein anak Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya untuk saran yang lebih baik.