Gunung Huashan adalah salah satu dari lima gunung besar yang dianggap suci oleh masyarakat Cina dan mendapat julukan sebagai tangga menuju surga. Gunung ini berlokasi di dekat kota Huayin, provinsi Shaanxi, dan memiliki ketinggian sekitar 2154 meter di atas permukaan laut. Huashan dianggap sebagai salah satu gunung dengan jalur paling mematikan di dunia.
Gunung Huashan memiliki lima puncak yang membentuk corak bunga. Jika dilihat dari sudut yang berbeda, setiap puncak memiliki nama tersendiri. Puncak Timur dijuluki sebagai Puncak Matahari, Puncak Tengah disebut Jack Maiden, Puncak Barat disebut Puncak Teratai, Puncak Utara dijuluki Teras Awan, dan Puncak Selatan merupakan bagian paling tinggi dan berbahaya di Gunung Huashan.
Sebagai salah satu gunung besar yang dianggap suci, Huashan menyajikan pemandangan alam yang sangat indah dan menakjubkan. Namun, lebih dari itu, gunung ini juga menyimpan sejarah purba yang sangat kental dengan budaya dan agama. Huashan memiliki sebuah kuil Taoisme purba serta berbagai kuil dan atribut keagamaan lain yang terletak di bagian lereng dan puncaknya. Hal ini membuat banyak orang rela melakukan pendakian untuk mencapai kuil tersebut.
Diperkirakan kuil Tao yang berada di puncak Gunung Huasan adalah tempat suci sejak abad ke-2 sebelum Masehi. Pada masa itu, tempat ini merupakan pusat keagamaan, selain juga sebagai pusat pelatihan seni bela diri tradisional. Banyak kaisar datang ke tempat suci ini untuk berdoa dan mempersembahkan korban kepada dewa gunung. Dikatakan bahwa Laozu, pendiri Taoisme, pernah tinggal dan membacakan khotbah di kuil suci ini, dan sejak saat itu para peziarah dan biksu secara bertahap mulai memenuhi lingkungan pegunungan.
Gunung Huasan juga dikenal sebagai tempat pendakian dengan jalur setapak yang melingkari gunung. Di bawahnya terdapat jurang yang cukup dalam. Di zaman kuno, Gunung Huasan disebut sebagai gunung paling berbahaya dan terjal di seluruh Cina. Bagian jalan yang paling terkenal disebut Tepi Naga Hijau, yang di sisinya terdapat dua jurang besar. Untuk mencapai puncak gunung yang dijuluki sebagai Tangga Menuju Surga atau Jejak Kematian itu, para pendaki harus melintasi papan kayu kecil yang hanya dibuat di setiap sisinya. Adanya tangga curam yang dilewati para pendaki di awal pendakian dianggap sebagai bagian paling mudah. Selama perjalanan, para biarawan dan peziarah membuat jalan tangga dan papan untuk memudahkan para pendaki menuju kuil suci. Jalur tersebut kemudian diperkuat setelah menjadi populer di kalangan para pendaki.
Papan yang melintang tersebut digunakan untuk dua arah, sehingga para pendaki harus berpapasan dengan pendaki lainnya yang akan turun atau naik. Saat mendaki, para pengunjung hanya mengandalkan tangan serta fokus agar tetap aman. Jalan setapak ini merupakan salah satu jalan yang paling berbahaya di dunia karena ukurannya yang sempit dan letaknya yang curam. Meskipun belum ada data resmi tentang jumlah korban dari gunung ini, tetapi jalur pendakian di Gunung Huasan diperkirakan telah merenggut 100 korban jiwa setiap tahunnya.