Jack Ma adalah pendiri dan mantan CEO Alibaba Group, sebuah perusahaan teknologi Tiongkok yang berkembang menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Ia lahir di Hangzhou, Tiongkok pada tahun 1964 dan meraih gelar sarjana ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Pedidikan Tiongkok.
Sebelum menjadi pendiri Alibaba, Jack Ma bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan juga mencoba menjalankan bisnis pariwisata. Namun, ia mulai merasakan potensi internet pada awal 1990-an dan memutuskan untuk mengejar karier di bidang teknologi. Pada tahun 1995, ia mendirikan Alibaba dengan sekelompok rekannya, dengan tujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mengekspor produk mereka ke pasar luar negeri melalui internet.
Jack Ma mengalami banyak kesulitan dalam memulai bisnisnya, dia mengalami penolakan dari investor saat ingin mengumpulkan dana, bahkan ditolak oleh sejumlah bank saat ingin meminjam uang. Namun, dia tidak menyerah dan terus berjuang untuk mengembangkan bisnisnya. Pada tahun 1999, Alibaba berhasil mengumpulkan dana sebesar 5 juta dolar AS dari investor asing, yang memungkinkan perusahaan untuk mengekspansi bisnisnya ke luar Tiongkok.
Alibaba berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Pada tahun 2014, perusahaan itu melakukan IPO di bursa saham Hong Kong dan mengumpulkan 25 miliar dolar AS dari investor. Jack Ma memimpin Alibaba selama hampir 20 tahun, sebelum mengundurkan diri dari posisi CEO pada tahun 2019. Namun ia tetap aktif sebagai penasihat dan tetap memegang saham mayoritas dalam perusahaannya.
Jack Ma juga dikenal sebagai salah satu pengusaha sukses dan filantropis di Tiongkok, dengan beberapa inisiatif yang didukung oleh Alibaba untuk mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Ia juga sering tampil sebagai pembicara dalam berbagai acara dan menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha di Tiongkok dan dunia.
Kehidupan Jack Ma Pendiri Alibaba.com
Jack Ma atau Ma Yun lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada tanggal 15 oktober 1964. Jack Ma tumbuh di lingkungan penduduk yang sederhana di Hangzhou pada 1980-an. Saat itu, China baru membuka diri terhadap bangsa barat. Semasa hidupnya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah.
Ma ditolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian matematikanya yang tak begitu baik. Tapi Ma bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris.
Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangnya mengenai hidup. Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China lain. Apa yang diceritakan para turis sangat berbeda dengan semua yang dipelajari Ma dari para guru dan buku di sekolah.
Ma pertama kali menggunakan internet pada 1995 saat dia mencari kata `beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China dengan seorang teman. Hanya dalam beberapa jam saja, dia menerima banyak surat elektronik (email) yang cukup membantunya membangun situs tersebut.
10 Perusahaan Yang Diakuisisi Oleh Jack Ma
- Lazada: Alibaba mengakuisisi perusahaan e-commerce di Asia Tenggara ini pada tahun 2016 dengan nilai akuisisi sebesar 1 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk memperluas jangkauan bisnisnya ke negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
- Youku Tudou: Alibaba mengakuisisi perusahaan streaming video online ini pada tahun 2015 dengan nilai akuisisi sebesar 4,2 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan kapabilitas media dan hiburan perusahaannya.
- Ele.me: Alibaba mengakuisisi perusahaan layanan pengiriman makanan online ini pada tahun 2018 dengan nilai akuisisi sebesar 9,5 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan layanan logistik dan pengiriman makanan perusahaannya.
- Sun Art Retail Group: Alibaba mengakuisisi perusahaan ritel hipermarket dan supermarker ini pada tahun 2018 dengan nilai akuisisi sebesar 3,3 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan kapabilitas ritel perusahaannya dan meningkatkan penetrasi pasar di Tiongkok.
- Cainiao Network: Alibaba mengakuisisi perusahaan logistik ini pada tahun 2017 dengan nilai akuisisi sebesar 19 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan kapabilitas logistik dan pengiriman perusahaannya dan meningkatkan efisiensi operasional.
- Kaola: Alibaba mengakuisisi perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Kaola, pada tahun 2019 dengan nilai akuisisi sebesar 2 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya di pasar e-commerce Tiongkok dan Asia.
- NetEase Kaola: Alibaba mengakuisisi perusahaan e-commerce asal Tiongkok, NetEase Kaola, pada tahun 2020 dengan nilai akuisisi sebesar 2 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya di pasar e-commerce Tiongkok dan Asia.
- Suning.com: Alibaba mengakuisisi perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Suning.com, pada tahun 2020 dengan nilai akuisisi sebesar 30 miliar dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya di pasar e-commerce Tiongkok dan Asia.
- Daraz Group: Alibaba mengakuisisi perusahaan e-commerce asal Pakistan, Daraz Group, pada tahun 2018 dengan nilai akuisisi sebesar 550 juta dolar AS. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya di pasar e-commerce Asia, khususnya Pakistan.
- Xianyu by Alibaba: Pada tahun 2019, Alibaba mengakuisisi Xianyu, sebuah platform jual beli online yang menyediakan layanan jual beli barang bekas. Ini memungkinkan Alibaba untuk meningkatkan jangkauan bisnisnya di pasar e-commerce Tiongkok.
Itu beberapa perusahaan yang diakuisisi oleh Alibaba dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai perusahaan teknologi besar, Alibaba terus berusaha untuk memperluas jangkauan bisnisnya dan meningkatkan kapabilitas teknologi melalui akuisisi perusahaan yang relevan.
Saham Alibaba Group
Pada bulan September 2014, Alibaba melakukan IPO di New York Stock Exchange (NYSE) dengan harga saham perdana sebesar 68 dolar AS per saham. IPO ini menjadi yang terbesar dalam sejarah dengan pendapatan sebesar 25 miliar dolar AS. Setelah IPO, saham Alibaba diperdagangkan di NYSE dengan simbol ticker “BABA”.
Sejak IPO, saham Alibaba telah mengalami kenaikan dan penurunan yang cukup signifikan. Namun, pada umumnya saham Alibaba telah mengalami kenaikan yang cukup stabil dalam jangka panjang. Pada tahun 2015, harga saham Alibaba mencapai puncaknya di level 120 dolar AS per saham. Namun, pada tahun 2016 harga saham Alibaba mengalami penurunan yang cukup signifikan dan mencapai level 70 dolar AS per saham.
Namun setelah itu harga saham Alibaba kembali meningkat dan mencapai level 200 dolar AS per saham pada tahun 2018 dan mengalami kenaikan yang stabil sampai saat ini. Pada tahun 2020 saham Alibaba mencapai level 260 dolar AS per saham dan pada tahun 2021 saham Alibaba mencapai level 280 dolar AS per saham. Namun, pada saat ini harga saham Alibaba diperdagangkan di kisaran 260-270 dolar AS per saham.