
Memang ajal tidak ada yang tahu. Tapi, Anggraito Andarbeni atau yang dikenal dengan panggilan Ustad Beben, mengembuskan nafas terakhir akibat lubang di kawasan Grand Depok City (GDC), Minggu (8/12) pukul 05:00 WIB. Atas peristiwa tersebut sejumlah pihak meminta GDC bertanggungjawab.
“Almarhum saat itu mencoba menghindari jalan berlubang,” kata kerabat korban, Sapto Waluyo, dalam keterangannya, Senin (9/12).
Sapto juga memastikan, guru tahfidz Quran di kawasan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, itu saat berkendara mengenakan helm dan jaket.
“Almarhum sempat ditolong pemotor lain, kemudian dibawa ke RS Hermina. Tapi almarhum menghembuskan nafas terakhirnya,” beber Sapto yang menyesalkan adanya jalan rusak tersebut.
Ustad Beben meninggalkan istri dan seorang anak yang masih balita. Pria yang sehari-hari menjadi driver ojek online, sebenarnya pagi itu hendak menuju Stasiun Depok untuk ke lokasi ujian Universitas Terbuka (UT).
Istri almarhum, Leni mengatakan, suami tercintanya sedang dalam perjalanan untuk mengikuti ujian ketika peristiwa nahas tersebut terjadi.
“Jadi suami saya itu lagi berangkat mau ujian, dia kuliah di Universitas Terbuka. Nah, ujiannya di itu di SMA 31 Jakarta, dia mau naik kereta parkir di Stasiun Depok Lama,” kata Leni di rumah duka di Perumahan Griya Lembah Depok, Kecamatan Sukmajaya, Senin (9/12).
Dia mendapat kabar suaminya terlibat kecelakaan kurang lebih pada pukul 06.00 WIB dan dirawat di Rumah Sakit Hermina. “Saya ke Rumah Sakit, saat itu kondisinya sudah kritis. Akhirnya pukul 07:00 WIB suami saya sudah pulang ke hadapan sang pencipta,” bebernya.
Terpisah, Sekda Pemkot Depok Hardiono mengaku, telah mendatangi rumah duka Ustad Beben. Selain itu, Hardiono sudah mendatangi lokasi yang diduga membuat Ustad Beben kecelakaan pada pukul 08.30 WIB pagi tadi.
“Itu di dekat jembatan GDC,” kata Hardiono kepada Radar Depok, Senin (09/12).
Hardiono sempat bertemu dengan petugas keamanan GDC Depok. Pemkot Depok akan berkoordinasi dengan pengembang GDC Depok untuk menangani jalan berlubang.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Jawa Barat, Imam Budi Hartono yang juga warga di Perumahan GDC menyatakan, turut bela sungkawa dan meminta pihak GDC bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
Bahkan, secara tegas Politikus PKS yang digadang-gadangkan maju di Pilkada Depok 2020 meminta pihak GDC untuk memperbaiki titik-titik kerusakan di sepanjang jalur GDC.
“Saya minta agar ditambal secepat mungkin untuk jalan-jalan yang sudah membesar lubangnya sehingga tidak ada korban lagi jatuh disana,” kata Imam Budi Hartono kepada Radar Depok.
Selain itu, Wakil Ketua Karang Taruna (Katar) Jabar ini meminta pihak terkait, dalam hal ini pengembang perumahan GDC untuk bertanggungjawab dengan memberikan santunan kepada keluarga korban.
“Pihak GDC harus betanggungjawab atas peristiwa ini,” tegaas Imam Budi Hartono.
Terpisah, Anggota DPRD Jabar, M. Faizin meminta agar pihak terkait, dalam hal ini dinas dan juga pengembang perumahan dapat berkolaborasi memperbaiki jalur tersebut. Sebab, ia tidak ingin ada korban nyawa lagi di lokasi tersebut
.
“Kewajiban pemerintah untuk melakukan perbaikan. Karena, sudah banyak memakan korban, bahkan baru kemarin terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang ustad. Jangan sampai ini terulang lagi,” kata Faizin.
Terlebih, sambung Faizin, ketika ia melintasi jalan tersebut, sejumlah titik penerangannya sangat minim. Bahkan, beberapa penerangan jalan umum (PJU) di sana tidak berfungsi.
“Ini membahayakan pengendara, ketika malam. Apalagi saat hujan turun, lubang tergenang air dan tidak terlihat pengendara, khususnya roda dua. Harus segera diperbaiki,” tegas Faizin.
Ia pun sudah mendapat informasi bahwa Pemkot Depok akan menganggarkan Rp40 milar di 2020 untuk Jalan GDC. Namun, sambil menunggu proses anggaran, seharusnya Pemkot Depok cepat tanggap dalam melakukan antisipasi, misalnya dibuat rambu penanda, mana yang bisa dilakui dan tidak, atau rampu peringatan yang besar agar terlihat semua pengendara.
“Di sisi lain, juga harus ditambah PJU yang banyak dan besar watt-nya, sehingga ketika hujan, pengendara tetap jelas melihat jalan,” ujar Politikus muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Insiden ini, sambung Faizin, menjadi peringatan untuk Pemkot Depok agar waspada dan antisipasi dalam penanganan infrastruktur jalan. Jangan sudah kejadian dan memakan korban, baru ada tindakan.
Karenanya, ia mengajak Walikota dan dinas terkati untuk inspeksi langsung turun lapangan keliling Depok dan membuka pengaduan masyarakat guna mendapatkan informasi, di titik mana saja jalan yang harus segera diperbaiki.
“Untuk dibuat sistem sistem penanganan. Minimal, sebelum anggaran bisa berjalan, langkah-langkah penanganan pertama, kedua dan seterusnya bisa dilakukan guna menjaga agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman, baik siang maupun malam atau dalam kondisi hujan sekalipun,” tegasnya.
Sementara, Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Sri Utami mengatakan, atas nama Fraksi PKS mendoakan semoga almarhum husnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggal diberi kekuatan.
“Subuh tadi kami sudah menyampaikan kepada Dinas PUPR Kota Depok agar segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan, untuk mencegah kembali jatuhnya korban. Kejadian ini hendaknya diambil hikmahnya agar dinas proaktif terhadap hal-hal yang dapat mengundang bahaya,” kata Sri Utami.
Ia menegaskan, perbaikan jalan umum yang banyak dilalui masyarakat, hendaknya menjadi prioritas utama dibandingkan jalan-jalan kecil di perkampungan. Sebab, di musim penghujan jalan licin, gelap, berlubang mengundang bahaya bagi pengendara.
“Saya menghimbau agar masyarakat juga aktif melaporkan kejadian yang perlu tindakan segera melalui aplikasi SIGAP atau DSW dan OPD agar cepat,” ucap Sri Utami.
Adanya kejadian ini pihak GDC belum bisa dikonfirmasi. Pun sampai berita ini diturunkan GDC tidak menjawab.
Diketahui, Ustad Beben merupakan pengajar Tahfidz di sekolah Islam, aktif di mesjid RW25 Kelurahan Abadijaya, pengajar beladiri, Ojek Online, aktif juga sebagai PJRW 25 DPRa Abadijaya, aktif di kepanduan DPC PKS Sukmajaya dan Sedang kuliah di Universitas Terbuka.
Jenazah almarhum ditemukan warga tergeletak di Jalan Raya Grand Depok City yang diduga terjatuh akibat menghindari lubang di jalur tersebut.
Sumber :https://radardepok.com/