Di kutif dari Bisnis.com, Grup Salim melalui PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) masih memiliki rencana ekspansi usai membuka gerai pertama Taco Bell di Jakarta pada Jumat (18/12/2020).
Baca Juga : Gajihan 30 Juta Per Bulan Dari Google
Dilansir melalui Tempo.co, gerai Taco Bell pertama telah resmi dibuka untuk publik di Jalan Senopati Nomor 96, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/12/2020). Para pembeli dilaporkan tetap antusias pada hari kedua untuk menyicipi menu khas yang ditawarkan.
Antrean dilaporkan mengular di dalam dan di luar gerai pada Sabtu (19/12/2020) siang. Pengunjung yang ingin menikmati santapan itu harus mengambil nomor urut terlebih dahulu di depan pintu masuk gerai.
Selanjutnya, karyawan Taco Bell akan meminta data diri seperti nama, enam angka pertama kartu tanda penduduk (KTP), dan nomor telepon. Setelah itu, pembeli akan diminta untuk antre lagi untuk dipanggil.
Baca Juga : Cara Download Google Meet di Laptop
Fast Food Indonesia selaku pengelola gerai Taco Bell sebelumnya telah menyampaikan rencana pembukaan gerai pertama Taco Bell pada Desember 2020. Emiten berkode saham FAST itu menyatakan akan menunggu potensi pertumbuhan dari Taco Bell karena merek itu terbilang baru beredar di masyarakat Indonesia.
“Namun, kami tetap memiliki rencana untuk ekspansi setelah melihat performance dari gerai Taco Bell pertama tersebut,” ujar Manajemen Taco Bell dikutip melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Sabtu (19/12/2020).
Seperti diketahui, FAST merupakan emiten restoran makanan cepat saji afiliasi Grup Salim. Sebelumnya, perseroan dikenal sebagai pengelola gerai KFC di Indonesia.
Baca Juga : 8 Cara membuat stiker wa Dengan Aplikasi Personal Sticker for Whatsapp
Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono mengatakan pada tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp240 miliar. Nilainya jauh lebih kecil dibandingkan dengan belanja modal sebesar Rp537 miliar pada 2019.
“Kami menyiapkan capex senilai Rp240 miliar tersebut dengan adanya kemungkinan tidak bisa dipakai semua, karena kami menjaga untuk cash flow supaya komitmen kami tetap berjalan dengan baik,” jelas Justinus pada Kamis (10/12/2020).
Sementara itu, FAST memperkirakan belanja modal pada 2021 tidak lebih banyak dari 2019 namun sedikit lebih besar dari tahun 2020. Jika penjualan mencapai Rp7 triliun pada tahun depan maka angka belanja modal perseroan akan berkisar Rp300 miliar – Rp350 miliar.
“Strategi kami akan lebih efisien dengan melakukan berbagai perbaikan fasilitas melalui teknologi digital,” sambung Justinus.
FAST tersebut juga akan melakukan lebih banyak investasi di bidang teknologi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada konsumen agar bisa berbelanja dengan lebih mudah.
Fasilitas drive thru juga akan lebih dimasifkan untuk diperbaiki dan menyediakan layanan yang lebih cepat dan menyenangkan serta menjaga produk-produk yang dijual masih segar. Pada 2021, FAST berharap keadaan dapat mulai pulih dengan fasilitas dine in kembali normal.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham FAST menguat 0,97 persen ke level Rp1.040 akhir sesi Jumat (19/12/2020). Dalam sepekan terakhir, harga saham naik 1,96 persen dengan kisaran support Rp1.000 dan resistance Rp1.040.
Ada 5 Fakta Perjalanan Tavo Bell
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan sejumlah fakta penting terkait Taco Bell.
- Berawal dari rasa penasaran
Glen Bell, pendiri dari Taco Bell, awalnya adalah seorang pengusaha yang memiliki sebuah persewaan tempat golf dan sebuah lapak drive-in hot dog di California, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1948.
Namun, ketika mengelola lapaknya, pria kelahiran 23 September 1923 tersebut penasaran dengan resep makanan Meksiko yang ada di restoran Mitla Cafe yang terletak di seberang jalan dari lapaknya. Setelah belajar langsung dari pemilik restorannya, akhirnya pada tahun 1951, Bell memutuskan untuk membuka lapaknya sendiri.
- Buka 100 gerai dalam waktu 5 tahun
Sejak pembukaan lapaknya tersebut, Bell pernah mengganti nama brand-nya mulai dari Taco-Tia hingga El Taco. Sampai akhirnya, Bell berhasil membuka gerai pertamanya dan memutuskan menggunakan nama Taco Bell di Downey California pada tahun 1962.
Dua tahun setelahnya, waralaba pertamanya pun berdiri di Torrance, California pada tahun 1964. Lima tahun setelahnya, Taco Bell telah memiliki 100 cabang. Bahkan, pada tahun 1970, Taco Bell telah berhasil melantai di bursa saham dengan lokasi waralaba mencapai 325 gerai.
- Dari PepsiCo ke Yum! Brands
Dengan pertumbuhan begitu cepat, sejumlah perusahaan besar pun mulai melirik Taco Bell. Hingga akhirnya, pada tahun 1978, PepsiCo Inc. membeli seluruh 868 gerai Taco Bell dengan mahar mencapai USD 125 juta atau sekitar Rp1,76 triliun.
Hingga akhirnya, pada tahun 1997, Taco Bell berpindah ke Tricon Global Restaurants yang kemudian mengubah namanya menjadi Yum! Brands. Selain Taco Bell, perusahaan raksasa industri makanan cepat saji tersebut juga menjadi induk dari KFC hingga Pizza Hut.
- Miliki 7 ribu lokasi hingga 210 ribu karyawan
Saat ini, Taco Bell dikenal sebagai salah satu restoran cepat saji yang paling inovatif di dunia. Kini, bersama dengan sekitar 210 ribu karyawan, Taco Bell telah tersedia di lebih dari 31 negara dengan lebih dari 7 ribu lokasi.
Setiap tahunnya, Taco Bell berhasil menjual 1 miliar burrito dan 2 miliar taco. Tak heran jika pendapatannya pun mencapai USD 2,08 miliar atau sekitar Rp29,6 triliun pada tahun 2019 lalu.
- Buka gerai pertama di Indonesia
Hari ini, Jumat (18/12), Taco Bell berhasil membuka gerai pertamanya di Indonesia yang terletak di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Memiliki dua lantai, gerai pertama brand makanan cepat saji khas Meksiko ini memiliki konsep yang sangat instagrammable.
Berada di bawah PT. Fast Food Indonesia, manajemen Taco Bell bahkan telah mempersiapkan belanja modal hingga Rp350 miliar untuk melakukan ekspansi.
Meski telah beroperasi di 31 negara dunia, Taco Bell tidak pernah memiliki satu pun gerai di negara tempat inspirasi produknya berasal, yaitu Meksiko.